PEMIMPIN LAISSEZ FAIRE
Teori Laissez Faire. Berdasarkan teori ini pemimpin memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada para pengikutnya dalam hal menentukan aktivitas mereka. Ia tidak berpartisipasi, atau apabila hal itu dilakukannya, maka partisipasi tersebut hampir tidak berarti.
Tipe pemimpin yang kharistmatik ini, tipe ini tidak banyak literatur yang membahasnya. Akan tetapi tipe pemimpin ini mempunyai karakteristik utama yaitu segala sesuatu akan berjalan lancar sebgai mestinya, yang perlu dilakukan adalah mengawasi alur kegiatan organisasi sesuai dengan apa adanya.
Peranan pemimpin tipe ini adalah biasanya sebagai ‘polisi lalu lintas’ dengan anggapan bahwa anggota organisasi sudah mengetahui dan cukup dewasa untuk taat pada peraturan dan permainan yang berlaku. Dengan demikian peranan tipe pemimpin ini adalah pasif.
Sedangkan nilai-nilai yang dianut adalah bertolak pada filsafat hidup manusia yang mempunyai solidaritas, kebersamaan, kesetiaan dan ketaatan. Sehingga hal ini cukup memudahkan bagi pemimpin tipe ini untuk mengorganisir organisasinya. Dimana akan menimbulkan sikap permisif dan bertindak sesuai dengan keyakinan dan bisikan hati nuraninya asalkan kepentingan dan kebersamaan anggota organisasi tetap terjaga.
Gaya kepemimpinan oleh tipe pemimpin ini adalah:
• Pedelegasian wewenang terjadi secara ekstensif.
• Pengambilan keputusan diserahkan pada pejabat dibawahnya kecuali bilamana dibutuhkan kehadiran dan keterlibatannya.
• Status quo organisasional tidak terganggu.
• Pertumbuhan dan pengembangan kemampuan berfikir, inovatif, kreatifitas diserahkan pada pejabat dibawahnya dan anggota organisasi.
• Sepanjang dan selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi kerja yang memadai, maka intervensi pemimpin di dalam organisasi dalam tingkat yang minimum.
Sumber : google.com
Senin, 31 Oktober 2011
MACAM - MACAM PERSEKUTUAN COMANDITER
Macam – Macam Persekutuan Comanditer
Persekutuan komanditer (CV) atau Com’manditaire Vennootschap berasal dari bahasa Belanda, yaitu persekutuan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha yang sebagian menyertakan modalnya saja (sekutu pasif), sedangkan yang lain menyertakan modal dan menjalankan usahanya (sekutu aktif). Perbedaan antara sekutu aktif dan sekutu pasif ditunjukkan berikut.
Kalau sekutu aktif : Menjalankan perusahaan, ikut menanam modal, dapat melakuakan perjanjian dengan pihak ketiga, bertanggung jawab penuh dengan segala harta kekayaan
Sedangakan Sekutu Pasif : hanya menyertakan modal, hanya bertanggung jawab pada modal yang disertakan , namanya tidak masuk dalam perusahaan, tidak boleh ikut campur tangan dalam manajemen
Macam-macam persekutuan komanditer sebagai berikut.
a) CV murni, yaitu persekutuan yang hanya terdapat seorang sekutu aktif dan beberapa sekutu diam (pasif).
b) CV campuran, yaitu persekutuan yang terdiri atas beberapa orang sekutu aktif dengan seorang atau beberapa sekutu diam (aktif).
c) CV saham, yaitu persekutuan yang modalnya terdiri atas saham-saham yang merupakan kombinasi antara PT dengan persekutuan komanditer.
Persekutuan komanditer (CV) atau Com’manditaire Vennootschap berasal dari bahasa Belanda, yaitu persekutuan antara dua orang atau lebih untuk menjalankan usaha yang sebagian menyertakan modalnya saja (sekutu pasif), sedangkan yang lain menyertakan modal dan menjalankan usahanya (sekutu aktif). Perbedaan antara sekutu aktif dan sekutu pasif ditunjukkan berikut.
Kalau sekutu aktif : Menjalankan perusahaan, ikut menanam modal, dapat melakuakan perjanjian dengan pihak ketiga, bertanggung jawab penuh dengan segala harta kekayaan
Sedangakan Sekutu Pasif : hanya menyertakan modal, hanya bertanggung jawab pada modal yang disertakan , namanya tidak masuk dalam perusahaan, tidak boleh ikut campur tangan dalam manajemen
Macam-macam persekutuan komanditer sebagai berikut.
a) CV murni, yaitu persekutuan yang hanya terdapat seorang sekutu aktif dan beberapa sekutu diam (pasif).
b) CV campuran, yaitu persekutuan yang terdiri atas beberapa orang sekutu aktif dengan seorang atau beberapa sekutu diam (aktif).
c) CV saham, yaitu persekutuan yang modalnya terdiri atas saham-saham yang merupakan kombinasi antara PT dengan persekutuan komanditer.
ORGANISASI NIAGA
Organisasi Niaga yaitu organisasi yang mempunyai tujuan utamanya suatu keuntungan dalam organisasi itu sendiri. Bentuk-bentuk organisasi niaga cukup banyak juga yaitu :
• Fa (firma) suatu organisasi yang modalnya dari hasil bersama dan jika ada kerugiaan maka yang bertanggung jawab adalah tanggung jawab bersama.
• CV memiliki dua bagian yaitu Aktif atau Pasif yang maksudnya jika Aktif yang menanamkan modalnya ke suatu organisasi ini juga ikut serta dalam berorganisasi, dan Pasif yang menanamkan modal tidak ikut serta dalam berorganisasi ini.
• PT memiliki berbagai macam seperti tbk yang artinya organisasi ini terbuka dan dapat dimiliki oleh pihak luar.
• Koperasi suatu organisasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam pada setiap anggtonya.
• Kartel yaitu suatu perkumpulan dari beberapa organisasi atau perusahaan yang bergerak dibidang sama yang membuat perjanjian tertentu agar tidak terjadi persaingan yang tidak seimbang.
• Join Venture suatu organisasi yang beranggotakan beberapa Negara.
• Trust yaitu gabungan dari beberapa perusahaan agar lebih kuat dari yang sebelumnya.
• Holding Company Suatu gabungan saham yang biasanya mengawasi 1 atau lebih perusahaan, dan mengawasinya dengan keseluruhan.
Macam-macam organisasi niaga
• 1. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas dahulu disebutNaamloze Vennootschaap (NV), yaitu suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham memiliki tanggung jawab yang terbatas yaitu sebanyak saham yang dimiliki.
Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan maka keuntungan tersebut dibagi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
• 2. Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer atau biasa disebut CV (Commanditaire Vennootscap) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
Bentuk CV dibagi menjadi 3 yaitu CV Murni, CV Campuran dan CV Bersaham.
CV Murni hanya terdapat satu sekutu komplementer, yang lain merupakan sekutu komanditer.
CV Campuran terbentuk dari suatu firma yang membutuhkan tambahan modal. Dimana sekutu firma tersebut menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain menjadi sekutu komanditer.
CV Bersaham adalah CV yang mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan. Sekutu komplementer maupun komanditer mengambil satu saham atau lebih.
• 3. Joint Ventura
Joint Ventura atau Perusahaan Patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan kegiatan ekonomi bersama. Perusahaan ini umumnya untuk suatu proyek khusus saja dan bisa berupa badan hukum, kemitraan atau struktur resmi lainnya bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan kerugian.
• 4. Koperasi
Koperasi adalah suatu jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggotanya (menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1).
Jenis-jenis koperasi antara lain:
a. Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
b. Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatan jual beli barang konsumen.
c. Koperasi produsen, yaitu koperasi yang beranggotakan para pengusaha UKM dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
d. Koperasi pemasaran, yaitu koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk atau jasa koperasi anggotanya.
e. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
• 5. Kartel
Kartel adalah kelompok produsen mandiri yang bertujuan menetapkan harga, membatasi suplai dan kompetisi. disekitar rumah saya terdapat organisasi niaga, yaitu Alfa express dan termasuk ke dalam CV, karena toko ini didirikan oleh seorang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
sumber : google.com
• Fa (firma) suatu organisasi yang modalnya dari hasil bersama dan jika ada kerugiaan maka yang bertanggung jawab adalah tanggung jawab bersama.
• CV memiliki dua bagian yaitu Aktif atau Pasif yang maksudnya jika Aktif yang menanamkan modalnya ke suatu organisasi ini juga ikut serta dalam berorganisasi, dan Pasif yang menanamkan modal tidak ikut serta dalam berorganisasi ini.
• PT memiliki berbagai macam seperti tbk yang artinya organisasi ini terbuka dan dapat dimiliki oleh pihak luar.
• Koperasi suatu organisasi yang melakukan kegiatan simpan pinjam pada setiap anggtonya.
• Kartel yaitu suatu perkumpulan dari beberapa organisasi atau perusahaan yang bergerak dibidang sama yang membuat perjanjian tertentu agar tidak terjadi persaingan yang tidak seimbang.
• Join Venture suatu organisasi yang beranggotakan beberapa Negara.
• Trust yaitu gabungan dari beberapa perusahaan agar lebih kuat dari yang sebelumnya.
• Holding Company Suatu gabungan saham yang biasanya mengawasi 1 atau lebih perusahaan, dan mengawasinya dengan keseluruhan.
Macam-macam organisasi niaga
• 1. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan Terbatas dahulu disebutNaamloze Vennootschaap (NV), yaitu suatu persekutuan untuk menjalankan usaha yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya.
Perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan. Setiap orang dapat memiliki lebih dari satu saham yang menjadi bukti pemilikan perusahaan. Pemilik saham memiliki tanggung jawab yang terbatas yaitu sebanyak saham yang dimiliki.
Apabila utang perusahaan melebihi kekayaan perusahaan, maka kelebihan utang tersebut tidak menjadi tanggung jawab para pemegang saham. Apabila perusahaan mendapatkan keuntungan maka keuntungan tersebut dibagi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
• 2. Persekutuan Komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer atau biasa disebut CV (Commanditaire Vennootscap) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh seorang atau beberapa orang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
Bentuk CV dibagi menjadi 3 yaitu CV Murni, CV Campuran dan CV Bersaham.
CV Murni hanya terdapat satu sekutu komplementer, yang lain merupakan sekutu komanditer.
CV Campuran terbentuk dari suatu firma yang membutuhkan tambahan modal. Dimana sekutu firma tersebut menjadi sekutu komplementer sedangkan sekutu lain menjadi sekutu komanditer.
CV Bersaham adalah CV yang mengeluarkan saham yang tidak dapat diperjualbelikan. Sekutu komplementer maupun komanditer mengambil satu saham atau lebih.
• 3. Joint Ventura
Joint Ventura atau Perusahaan Patungan adalah sebuah kesatuan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan kegiatan ekonomi bersama. Perusahaan ini umumnya untuk suatu proyek khusus saja dan bisa berupa badan hukum, kemitraan atau struktur resmi lainnya bergantung pada jumlah pertimbangan seperti pertanggungjawaban pajak dan kerugian.
• 4. Koperasi
Koperasi adalah suatu jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berasaskan kekeluargaan. Tujuan koperasi adalah mensejahterakan anggotanya (menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1).
Jenis-jenis koperasi antara lain:
a. Koperasi simpan pinjam, yaitu koperasi yang bergerak di bidang simpanan dan pinjaman.
b. Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang beranggotakan para konsumen dengan menjalankan kegiatan jual beli barang konsumen.
c. Koperasi produsen, yaitu koperasi yang beranggotakan para pengusaha UKM dengan menjalankan kegiatan pengadaan bahan baku dan penolong untuk anggotanya.
d. Koperasi pemasaran, yaitu koperasi yang menjalankan kegiatan penjualan produk atau jasa koperasi anggotanya.
e. Koperasi jasa, yaitu koperasi yang bergerak di bidang usaha jasa lainnya.
• 5. Kartel
Kartel adalah kelompok produsen mandiri yang bertujuan menetapkan harga, membatasi suplai dan kompetisi. disekitar rumah saya terdapat organisasi niaga, yaitu Alfa express dan termasuk ke dalam CV, karena toko ini didirikan oleh seorang yang mempercayakan uang atau barang kepada seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan dan bertindak sebagai pemimpin.
sumber : google.com
Senin, 10 Oktober 2011
1.5 macam-macam organisasi
KEBAIKAN ORGANISASI FUNGSIONAL
Organisasi fungsional mempunyai beberapa kebaikan, di antaranya :
1) Adanya pembagian pekerjaan (distribution of work) yang baik.
2) Spealisasi para pekerja dapat dikembangkan.
3) Ada kesempatan bagi setiap pekerja untuk berkembang sesuai keahlian masing-masing.
4) Ada kerja sama dan fleksibilitas yang baik dari para pekerja.
5) Solidaritas dari para pekerja yang menjalakan fungsi yang sama pada umumnya tinggi.
6) Ada moral dan dsiplin yang tinggi.
7) Memberi kesempatan para pegawai untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan.
8) Masing-masing fungsi dipegang oleh orang-orang yang benar-benar ahli dalam bidangnya.
9) Tugas pucuk pimpinan lebih ringan karena adanya pembagian fungsi.
10) Korrdinasi antra pekerja dalam satu fungsi mudah dilakasanakan.
KELEMAHAN ORGANISASI FUNGSIONAL
Adanya kelemahan-kelemahan organisasi fungsinal adalah :
1) Terlalu ruwet ( complicated).
2) Tidak ada kesatuan perintah sehingga membingungkan para pekerja,
3) Tidak adanya hubungan lurus secara langsung dari pimpinan.
4) Kesalahan-kesalahan tidak dapat langsung diatasi.
5) Persilisihan di antara para pemimpin sering terjadi sebagai akibat kurangnya koordinasi yang menyuluruh.
6) Tour of duty dan tour of area sulit dilaksanakan mengingat setiap orang terlalu menspesialiasasikan diri dalam satu bidan tertentu.
7) Sulit untuk mendapatkan pimpinan yang mempunyai pengetahuan yang luas, karena persyaratan yang diperlukan sampai tingkat-tinkat keahlian tertentu.
Bagan organisasi fungsional dapat digambarkan dala berbagai bentuk. Sebagai contoh di sini dikutipkan beberapa bagan bentuk organisasi funsional dari beberapa ahli. Dari beberapa bagan tersebut, yang paling mudah di mengerti adalah bagan organisasi fungsional nomor 4.6 hal ini sesuai dengan pengertian bentuk organisasi fungsional sebagai suatu oganisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada unit-unit (satuan-satuan) organisasi yang ada di bawahnya menurut kepentingan organisasi yang bersangkutan. Pemimpin dari setiap unit( satuan) tersebut berhak memberi perintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang tugasnnya masing-masing.
Manager adalah pucuk pimpinan (top manager) dari suatu pabrik tekstil yang dibantu oleh dua orang Kepala Divisi, yauti Divisi Produksi dan Disivi Administrasi. Unit-unit( satuan-satuan organisasi) pelaksana terdiri dari Bagian Produksi, Bagian Personalia, Bagian Keuangan dan Bagian Pemasaran. Meskipun Kepala Divisi Produksi bertanggung-jawab dalam bidang produksi, baik kualitas maupun kuantitas, ia tetap memerlukan bantuan dari unit-unit pelaksana, yaitu bagian personalia, bagian keuangan dan bagian pemasaran, serta bagian produksi. Oleh karena itu Kepala Divisi Produksi perlu mengadakan koordinasi dengan unit-unit pelaksana lain ( Bagian Personalia, Bagian Keuangan dan Pemasaran) sepanjang menyangkut bidang produksi.
Kepala Divisi Administrasi bertanggu-jawab dalam bidang administrasi pabrik. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Divisi Produksi haru mampu menjalankan koordinasi dengan unit-unit pelaksana, untuk mengetahui informasi yang berhubungan dengan masalah perkembangan produks, personalia, keuangan dan pemasaran. Kepala Divisi Administrasi berhak memberi perintah kepada unit-unit pelaksana (bagian produksi, personalia, keuangan dan pemasaran) sepanjang menyangkut perkembangan informasi pabrik.
Organisasi fungsional mempunyai beberapa kebaikan, di antaranya :
1) Adanya pembagian pekerjaan (distribution of work) yang baik.
2) Spealisasi para pekerja dapat dikembangkan.
3) Ada kesempatan bagi setiap pekerja untuk berkembang sesuai keahlian masing-masing.
4) Ada kerja sama dan fleksibilitas yang baik dari para pekerja.
5) Solidaritas dari para pekerja yang menjalakan fungsi yang sama pada umumnya tinggi.
6) Ada moral dan dsiplin yang tinggi.
7) Memberi kesempatan para pegawai untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan.
8) Masing-masing fungsi dipegang oleh orang-orang yang benar-benar ahli dalam bidangnya.
9) Tugas pucuk pimpinan lebih ringan karena adanya pembagian fungsi.
10) Korrdinasi antra pekerja dalam satu fungsi mudah dilakasanakan.
KELEMAHAN ORGANISASI FUNGSIONAL
Adanya kelemahan-kelemahan organisasi fungsinal adalah :
1) Terlalu ruwet ( complicated).
2) Tidak ada kesatuan perintah sehingga membingungkan para pekerja,
3) Tidak adanya hubungan lurus secara langsung dari pimpinan.
4) Kesalahan-kesalahan tidak dapat langsung diatasi.
5) Persilisihan di antara para pemimpin sering terjadi sebagai akibat kurangnya koordinasi yang menyuluruh.
6) Tour of duty dan tour of area sulit dilaksanakan mengingat setiap orang terlalu menspesialiasasikan diri dalam satu bidan tertentu.
7) Sulit untuk mendapatkan pimpinan yang mempunyai pengetahuan yang luas, karena persyaratan yang diperlukan sampai tingkat-tinkat keahlian tertentu.
Bagan organisasi fungsional dapat digambarkan dala berbagai bentuk. Sebagai contoh di sini dikutipkan beberapa bagan bentuk organisasi funsional dari beberapa ahli. Dari beberapa bagan tersebut, yang paling mudah di mengerti adalah bagan organisasi fungsional nomor 4.6 hal ini sesuai dengan pengertian bentuk organisasi fungsional sebagai suatu oganisasi yang wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada unit-unit (satuan-satuan) organisasi yang ada di bawahnya menurut kepentingan organisasi yang bersangkutan. Pemimpin dari setiap unit( satuan) tersebut berhak memberi perintah kepada semua pelaksana yang ada sepanjang menyangkut bidang tugasnnya masing-masing.
Manager adalah pucuk pimpinan (top manager) dari suatu pabrik tekstil yang dibantu oleh dua orang Kepala Divisi, yauti Divisi Produksi dan Disivi Administrasi. Unit-unit( satuan-satuan organisasi) pelaksana terdiri dari Bagian Produksi, Bagian Personalia, Bagian Keuangan dan Bagian Pemasaran. Meskipun Kepala Divisi Produksi bertanggung-jawab dalam bidang produksi, baik kualitas maupun kuantitas, ia tetap memerlukan bantuan dari unit-unit pelaksana, yaitu bagian personalia, bagian keuangan dan bagian pemasaran, serta bagian produksi. Oleh karena itu Kepala Divisi Produksi perlu mengadakan koordinasi dengan unit-unit pelaksana lain ( Bagian Personalia, Bagian Keuangan dan Pemasaran) sepanjang menyangkut bidang produksi.
Kepala Divisi Administrasi bertanggu-jawab dalam bidang administrasi pabrik. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Divisi Produksi haru mampu menjalankan koordinasi dengan unit-unit pelaksana, untuk mengetahui informasi yang berhubungan dengan masalah perkembangan produks, personalia, keuangan dan pemasaran. Kepala Divisi Administrasi berhak memberi perintah kepada unit-unit pelaksana (bagian produksi, personalia, keuangan dan pemasaran) sepanjang menyangkut perkembangan informasi pabrik.
1.4 macam-macam organisasi
BENTUK ORGANISASI FUNGSIONAL (FUNCTIONAL ORGANIZATION)
Organisasi diperkenalkan fungsional oleh seseorang tokoh manajemen ilmiah ( scientific management), yaitu Fredrick Winslow Taylor yang karena jasanya dalam bidang manejemen mendapat julukan sebagai bapak Managemen Ilmiah ( The Father of Scientific Management).
Organisasi fungsional disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi sesuai kepentingan organisasi. Tiap-tiap fungsi saling berhubungan karena antara satu fungsi dengan yang lainnya saling bergantung. Dengan demikian wewenang dalam organisasi fungsional dilimpahkan oleh pucuk pimpinan kepada unit-unit ( satuan organisasi) dibawahnya atas dasar fungsi, dan pimpinan dari tiap unit (satuan organisasi) berhak untuk me-merintah kepada semua pelaksana yang ada di bawahnya seoanjang menyangkut bidang tugas masing-masing.
CIRI-CIRI ORGANISASI FUNGSIONAL
Organisasi fungsional (functional organization) mempunyai ciri-cir
i sebagai berikut :
1) Pada umumnya di pegunakan oleh organisasi-organisasi niaga ( toko serba ada).
2) Disusun atas dasar sifat dan macam-macam fungsi sesuai dengan kepentingan organisasi sehingga lebih menekan para pembahian fungsi.
3) Weweang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi yang ada di bawahnya, dan pemimpin dari tiap satuan organisasi tersebut berhak untuk memberi perintah kepada semua pelaksana yanga ada, ada sepanjang perintah itu menyangkut biang tugas masing-masing
4) Seorang bawahan dapat menerima perintah dari beberapa orang pimpinan.
5) Bawahan bertanggung jawab kepada pimpinan yang memberikan perintah.
6) Karena setiap pimpinan seatua organisasi dapat memberi peritah kepada semua pelaksana sepanjang menyangkut bidang tugas masing-masing maka fungsional tidak terlalu menekan pada hirarki struktural.
Organisasi diperkenalkan fungsional oleh seseorang tokoh manajemen ilmiah ( scientific management), yaitu Fredrick Winslow Taylor yang karena jasanya dalam bidang manejemen mendapat julukan sebagai bapak Managemen Ilmiah ( The Father of Scientific Management).
Organisasi fungsional disusun berdasarkan sifat dan macam-macam fungsi sesuai kepentingan organisasi. Tiap-tiap fungsi saling berhubungan karena antara satu fungsi dengan yang lainnya saling bergantung. Dengan demikian wewenang dalam organisasi fungsional dilimpahkan oleh pucuk pimpinan kepada unit-unit ( satuan organisasi) dibawahnya atas dasar fungsi, dan pimpinan dari tiap unit (satuan organisasi) berhak untuk me-merintah kepada semua pelaksana yang ada di bawahnya seoanjang menyangkut bidang tugas masing-masing.
CIRI-CIRI ORGANISASI FUNGSIONAL
Organisasi fungsional (functional organization) mempunyai ciri-cir
i sebagai berikut :
1) Pada umumnya di pegunakan oleh organisasi-organisasi niaga ( toko serba ada).
2) Disusun atas dasar sifat dan macam-macam fungsi sesuai dengan kepentingan organisasi sehingga lebih menekan para pembahian fungsi.
3) Weweang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi yang ada di bawahnya, dan pemimpin dari tiap satuan organisasi tersebut berhak untuk memberi perintah kepada semua pelaksana yanga ada, ada sepanjang perintah itu menyangkut biang tugas masing-masing
4) Seorang bawahan dapat menerima perintah dari beberapa orang pimpinan.
5) Bawahan bertanggung jawab kepada pimpinan yang memberikan perintah.
6) Karena setiap pimpinan seatua organisasi dapat memberi peritah kepada semua pelaksana sepanjang menyangkut bidang tugas masing-masing maka fungsional tidak terlalu menekan pada hirarki struktural.
1.3 macam-macam organisasi
BENTUK ORGANISASI STAFF (STAFF ORGANIZATION)
Dalam organisasi staf hanya terdapat pucuk pimpinan dan staf yang memberikan bantuan pemikiran berup saran atau nasihat kepada pucuk pimpinan. Oleh karena itu dalam organisasi staf tidak ada gari komando kebawah karena tidak ada pejabat pimpinan lini. Di dalam prakteknya tidak ada organisasi yang murni organisasi staf, kerana tidak ada pimpinan organisasi yang hanya membutuhkan nasihat saja,tetapi biasasnya dikombinasi dengan bentuk organiasasi lini sehingga menjadi bentuk organisasi lini dan staff ( Line and Staff Organization), atau dikombinasi dengan bentuk organisasi fungsi sehingga menjadi bentuk organisasi lini dan fungsi ( Line and Functional Organization).
BENTUK ORGANISASI LINI ( LINE ORGANIZATION)
Bentuk organisai lini disebut juga bentuk organisasi garis atau bentuk organisasi koamado ( Line Organization). Bentuk organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pucuk pimpinan ( top manager atau chief executive) dipandang sebagai sumber kekuasan tunggal. Segala ketentuan, keputusan atau segala kebijakan ada ditangan satu orang, yaitu pucuk pimpinan.
Wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya untuk semua jenis atau bidang pekerjaan, menurut gris komando. Dari pucuk pimpina sampai bawahan ( satuan-satuan organisasi lini) berlangsung menurut garis komand. Okeh karena itu dalam bentuk organisasi lini/garis hanya dikenal unsur pimpinan dan pelaksana yang merupakan pejabat lini. Yang dimaksud dengan pimpinan adalah pimpinan tunggal atau pucuk pimpinan organisasi. Pelaksana adalah orang-orang atau unit-unit di dalam organisasi secara langsung berhubungan dengan tercapainya suatu tujun organisasi.
1) General Manager
2) Divisi-Divisi
3) Bagian-Bagian
Bedasarkan uraian tersebut di atas diketahui bahwa bentuk organisasi lini mempunyai ciri-ciri bentuk sebagai berikut :
1) Bentuknya sederhana, dipergunakan oleh organisasi-orgnisasi yang relati kecil.
2) Bawahan hanya mengenal satu pimpinan, yaitu pucuk pimpinan.
3) Pucuk pimpinan merupakan sumber daripada kekuasaan/wewenang.
4) Bawahan seolah-olah hanya bertindak sebagai pelaksana perintah.
5) Hanya dikenal unsur pimpinan dan unsur pelaksana.
6) Dari pucuk pimpinan sampai ke bawah ( para pelaksana), segala sesuatu berlangsung menurut garis komando.
7) Karena organisasi masih relatif kecil maka jumlah karyawannya sedikit.
8) Dalam organisasi niaga, pemimpin menjadi pimpinan tertinggi di dalam organisasi.
9) Hubungan kerja antara pimpinan dengan bawahan atau sebaliknya, dan hubungan kerja antar karyawan masih bersifat hubungan tatap muka atau face to face sehingga semua anggota organisasi/karyawan masih kenal satu sama lain.
10) Tujuan yang hendak dicapai masih sederhana sehingga kegiatan organisasi belum merupakan suatu kegiatan yang kompleks.
11) Tingkat spesialisasi masih rendah.
12) Alat-alat ( equipment) yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan masih sederhan
Bentuk organisasi lini/garis yang mempunyai keuntungan lain:
1) Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga kesatuan perintah/komando (unity of command) dapat dijamin.
2) Perintah ( instruction) dapat disampaikan dengan cepat karena dapat disampaikan secara langsung kepada bawahan.
3) Pengambilan keputusan cepat ( quick decision making) karena pimpinan tidak perlu membicarakannya dengan orang lain. Seandainya dalam pengambilan kepuusan itu pimpinan menghendaki orang lain untuk (berkonsultasi), pengabilan keputusan tetap dapat dilaksanakan dengan cepat karena jumlah pejabat yang diajak sangat terbatas (sedikit).
4) Rasa solidaritas dan semngat korps ( esprit decorps) di kalangan para anggota organisasi pada umumnya tinggi, karena masih saling mengenal.
5) Pada umumnya disiplin masih tinggi dan disiplin itu mudah dipliahara.
6) Pengawasan dapat dilakukan secara langsung oleh pimpinan sehingga lebih menghemat biaya.
7) Sederhana (simplicity).
Namun demikian organisasi lini/garis juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu :
1) Koordinasi ( coordination) sulit dilakasankan karena masing-masing kepala hanya merasa terikat kepada pimpinan tunggal. Masing-masing kepala yang setingkat tidak merasa saling terikat satu sama lain.
2) Kekurangan tenaga ahli ( lack of specialized skill).
3) Kepercayaan bawahan terhadap pimpinan demikian besar sehingga memungkinkan pemimpinan bertindak secara otoriter.
4) Para bawahan kurang mendapat kesempatan untuk berkembang dan untuk berkreasi karena segala sesuatunya sudah diatur dari atas/pimpinan.
5) Kekurangan koordinasi akan mengakibatkan tidak adanya kerjasama di antara masing-masing pimpinan/kepala.
6) Karena segala sesuatunya sudah diatur dari atas/pimpinan, apabila pimpinan sudah tidak mampu lagi menjalankan tugasnya maka organisasi terancam kelangsungan hidupnya.
Dibawah ini tiga macam contoh bagan bentuk organisasi lini/garis, yaitu bagan organisasi lin/garis sebuah perusahaan manufaktur, bagan bentuk organisasi lini/garis sebuah jawatan,dan bagan bentuk organisasi lin/garis pada organisasi militer.
Dalam organisasi staf hanya terdapat pucuk pimpinan dan staf yang memberikan bantuan pemikiran berup saran atau nasihat kepada pucuk pimpinan. Oleh karena itu dalam organisasi staf tidak ada gari komando kebawah karena tidak ada pejabat pimpinan lini. Di dalam prakteknya tidak ada organisasi yang murni organisasi staf, kerana tidak ada pimpinan organisasi yang hanya membutuhkan nasihat saja,tetapi biasasnya dikombinasi dengan bentuk organiasasi lini sehingga menjadi bentuk organisasi lini dan staff ( Line and Staff Organization), atau dikombinasi dengan bentuk organisasi fungsi sehingga menjadi bentuk organisasi lini dan fungsi ( Line and Functional Organization).
BENTUK ORGANISASI LINI ( LINE ORGANIZATION)
Bentuk organisai lini disebut juga bentuk organisasi garis atau bentuk organisasi koamado ( Line Organization). Bentuk organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi dimana pucuk pimpinan ( top manager atau chief executive) dipandang sebagai sumber kekuasan tunggal. Segala ketentuan, keputusan atau segala kebijakan ada ditangan satu orang, yaitu pucuk pimpinan.
Wewenang dari pucuk pimpinan dilimpahkan kepada satuan-satuan organisasi dibawahnya untuk semua jenis atau bidang pekerjaan, menurut gris komando. Dari pucuk pimpina sampai bawahan ( satuan-satuan organisasi lini) berlangsung menurut garis komand. Okeh karena itu dalam bentuk organisasi lini/garis hanya dikenal unsur pimpinan dan pelaksana yang merupakan pejabat lini. Yang dimaksud dengan pimpinan adalah pimpinan tunggal atau pucuk pimpinan organisasi. Pelaksana adalah orang-orang atau unit-unit di dalam organisasi secara langsung berhubungan dengan tercapainya suatu tujun organisasi.
1) General Manager
2) Divisi-Divisi
3) Bagian-Bagian
Bedasarkan uraian tersebut di atas diketahui bahwa bentuk organisasi lini mempunyai ciri-ciri bentuk sebagai berikut :
1) Bentuknya sederhana, dipergunakan oleh organisasi-orgnisasi yang relati kecil.
2) Bawahan hanya mengenal satu pimpinan, yaitu pucuk pimpinan.
3) Pucuk pimpinan merupakan sumber daripada kekuasaan/wewenang.
4) Bawahan seolah-olah hanya bertindak sebagai pelaksana perintah.
5) Hanya dikenal unsur pimpinan dan unsur pelaksana.
6) Dari pucuk pimpinan sampai ke bawah ( para pelaksana), segala sesuatu berlangsung menurut garis komando.
7) Karena organisasi masih relatif kecil maka jumlah karyawannya sedikit.
8) Dalam organisasi niaga, pemimpin menjadi pimpinan tertinggi di dalam organisasi.
9) Hubungan kerja antara pimpinan dengan bawahan atau sebaliknya, dan hubungan kerja antar karyawan masih bersifat hubungan tatap muka atau face to face sehingga semua anggota organisasi/karyawan masih kenal satu sama lain.
10) Tujuan yang hendak dicapai masih sederhana sehingga kegiatan organisasi belum merupakan suatu kegiatan yang kompleks.
11) Tingkat spesialisasi masih rendah.
12) Alat-alat ( equipment) yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan masih sederhan
Bentuk organisasi lini/garis yang mempunyai keuntungan lain:
1) Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga kesatuan perintah/komando (unity of command) dapat dijamin.
2) Perintah ( instruction) dapat disampaikan dengan cepat karena dapat disampaikan secara langsung kepada bawahan.
3) Pengambilan keputusan cepat ( quick decision making) karena pimpinan tidak perlu membicarakannya dengan orang lain. Seandainya dalam pengambilan kepuusan itu pimpinan menghendaki orang lain untuk (berkonsultasi), pengabilan keputusan tetap dapat dilaksanakan dengan cepat karena jumlah pejabat yang diajak sangat terbatas (sedikit).
4) Rasa solidaritas dan semngat korps ( esprit decorps) di kalangan para anggota organisasi pada umumnya tinggi, karena masih saling mengenal.
5) Pada umumnya disiplin masih tinggi dan disiplin itu mudah dipliahara.
6) Pengawasan dapat dilakukan secara langsung oleh pimpinan sehingga lebih menghemat biaya.
7) Sederhana (simplicity).
Namun demikian organisasi lini/garis juga mempunyai beberapa kelemahan, yaitu :
1) Koordinasi ( coordination) sulit dilakasankan karena masing-masing kepala hanya merasa terikat kepada pimpinan tunggal. Masing-masing kepala yang setingkat tidak merasa saling terikat satu sama lain.
2) Kekurangan tenaga ahli ( lack of specialized skill).
3) Kepercayaan bawahan terhadap pimpinan demikian besar sehingga memungkinkan pemimpinan bertindak secara otoriter.
4) Para bawahan kurang mendapat kesempatan untuk berkembang dan untuk berkreasi karena segala sesuatunya sudah diatur dari atas/pimpinan.
5) Kekurangan koordinasi akan mengakibatkan tidak adanya kerjasama di antara masing-masing pimpinan/kepala.
6) Karena segala sesuatunya sudah diatur dari atas/pimpinan, apabila pimpinan sudah tidak mampu lagi menjalankan tugasnya maka organisasi terancam kelangsungan hidupnya.
Dibawah ini tiga macam contoh bagan bentuk organisasi lini/garis, yaitu bagan organisasi lin/garis sebuah perusahaan manufaktur, bagan bentuk organisasi lini/garis sebuah jawatan,dan bagan bentuk organisasi lin/garis pada organisasi militer.
1.2 macam-macam organisasi
BENTUK-BENTUK ORGNISASI
Pengertian bentuk organisasi sering disamaka dengan tipe organisasi,padahal keduanya berbeda. Bentuk organisasi memandang organisasi dari segi tata-hubungan, wewenang (authority), dan tanggung jawab (responsibility) yang ada dalam suatu organisasi.
Apabila di dalam organisasi hanya terdapat hubungan satf maka organisasi itu adalah organisasi staff. Tata hubungan wewenang dan tanggung jawab lini akan menimbulkan organisasi lini. Demikian pula tata hubungan fungsi akan menimbulkan organisasi fungsi. Tata-hubungan staff berupa tata-hubungan pemberian saran,nasihat,bantuan pemikiran atas berbagai masalah yang memerlukan kecakapan khusus. Di dalam bagan organisasi, tata-hubungan staff digambarkan dengan garis putus-putus (-------) untuk membedakan dengan tata-hubungan lini.
Tata-hubungan wewenang dan tanggung jawab lini berupa tata-hubungan perintah atau komando dari puncak pemimpin kepada para pembantu pimpinan atau kepada satuan pelaksana. Wewenang dari pucuk pimpinan disalurkan melalui saluran garis atau lini, baik kepada pembantu pimpinan maupu kepada para pejabat lini. Yang dimaksud dengan pembantu pimpinan adalah pejabat (para pejabat) yang secara langsung ada dibawah pucuk pimpinan yang mempunyai wewenang lini (wewenang komando). Pejabat (para pejabat) tersebut diserahi tugas untuk membantu pimpinan dalam bidang kerja tertentu . pejabat lini adalah pejabat yang berhubungan langsung dengan kegiatan pelaksanaan tugas operasional sesuai dengan fungsi atau urusan masing-masing.
Tata-hubungan fungsi adalah tata-hubungan pemberian pemerintah setiap pimpinan satuan organisasi yang ada dibawah pucuk pimpinan kepada semua yang adad sepanjang perintah itu menyangkut bdang tugas atau kerjanya. Sesuai dengan luas-sempitnya organisasi, dan tergantung dari kepentingan organisasi , tiga macam tata-hubungan (staff, lini,dan fungsi) itu dikombinasikan, baik dalam bentuk dan kombinasi maupun dalam bentuk tiga kombinasi.
Apabila dalam organisasi terdapat tata-hubungan staff dan lini, maka organisasi itu dinamakan bentuk organisasi lini dan fungsi. Apabila dalam organisasi itu tedapat tata-hubungan lini dadn fungsi, maka organisasi itu dinamakan organisasi lini dan fungsi. Demikian pula apabila dalam organisasi terdapat tata-hubungan fungsi dan staff, maka organisasi itu dinamakan organisasi fungsi dan staf. Organisasi dinamakan organisasi lini, staff, dan fungsi apabila dalam organisasi itu terdapat tiga macam tata-hubungan, yaitu tata hubungan lini, staff, dan tata-hubungan fungsi.
Dengan demikian atas dasar macam-macam tata-hubungan yang ada di dalan organisasi maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdpata berbagai macam bentuk organisasi, yaitu :
1) Bentuk Organisasi Staff ( Staff Organization),
2) Bentuk Organisasi Lini ( Line organization),
3) Bentuk Organisasi Fungsi ( Functional Organization),
4) Bentuk Organisasi Lini dan Staff ( Line and Staff Organization),
5) Bentuk Organisasi Fungsi dan Staff ( Functional and Staff Organization),
6) Bentuk Organisasi Lini dan Fungsi ( Line and Functional Organization),
7) Bentuk Organisasi Lini,Staff, dan Fungsi ( Line, Staff, and Functional Organization).
Masih terdapat satu macam bentuk organisasi, yaitu benuk organisasi panitia ( Committe Organization), yaitu apabila kegiatan itu dilakukan kelompok sementara yang tediri daripada orang-orang yang mempunyai keahlihan tertentu.
Pengertian bentuk organisasi sering disamaka dengan tipe organisasi,padahal keduanya berbeda. Bentuk organisasi memandang organisasi dari segi tata-hubungan, wewenang (authority), dan tanggung jawab (responsibility) yang ada dalam suatu organisasi.
Apabila di dalam organisasi hanya terdapat hubungan satf maka organisasi itu adalah organisasi staff. Tata hubungan wewenang dan tanggung jawab lini akan menimbulkan organisasi lini. Demikian pula tata hubungan fungsi akan menimbulkan organisasi fungsi. Tata-hubungan staff berupa tata-hubungan pemberian saran,nasihat,bantuan pemikiran atas berbagai masalah yang memerlukan kecakapan khusus. Di dalam bagan organisasi, tata-hubungan staff digambarkan dengan garis putus-putus (-------) untuk membedakan dengan tata-hubungan lini.
Tata-hubungan wewenang dan tanggung jawab lini berupa tata-hubungan perintah atau komando dari puncak pemimpin kepada para pembantu pimpinan atau kepada satuan pelaksana. Wewenang dari pucuk pimpinan disalurkan melalui saluran garis atau lini, baik kepada pembantu pimpinan maupu kepada para pejabat lini. Yang dimaksud dengan pembantu pimpinan adalah pejabat (para pejabat) yang secara langsung ada dibawah pucuk pimpinan yang mempunyai wewenang lini (wewenang komando). Pejabat (para pejabat) tersebut diserahi tugas untuk membantu pimpinan dalam bidang kerja tertentu . pejabat lini adalah pejabat yang berhubungan langsung dengan kegiatan pelaksanaan tugas operasional sesuai dengan fungsi atau urusan masing-masing.
Tata-hubungan fungsi adalah tata-hubungan pemberian pemerintah setiap pimpinan satuan organisasi yang ada dibawah pucuk pimpinan kepada semua yang adad sepanjang perintah itu menyangkut bdang tugas atau kerjanya. Sesuai dengan luas-sempitnya organisasi, dan tergantung dari kepentingan organisasi , tiga macam tata-hubungan (staff, lini,dan fungsi) itu dikombinasikan, baik dalam bentuk dan kombinasi maupun dalam bentuk tiga kombinasi.
Apabila dalam organisasi terdapat tata-hubungan staff dan lini, maka organisasi itu dinamakan bentuk organisasi lini dan fungsi. Apabila dalam organisasi itu tedapat tata-hubungan lini dadn fungsi, maka organisasi itu dinamakan organisasi lini dan fungsi. Demikian pula apabila dalam organisasi terdapat tata-hubungan fungsi dan staff, maka organisasi itu dinamakan organisasi fungsi dan staf. Organisasi dinamakan organisasi lini, staff, dan fungsi apabila dalam organisasi itu terdapat tiga macam tata-hubungan, yaitu tata hubungan lini, staff, dan tata-hubungan fungsi.
Dengan demikian atas dasar macam-macam tata-hubungan yang ada di dalan organisasi maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdpata berbagai macam bentuk organisasi, yaitu :
1) Bentuk Organisasi Staff ( Staff Organization),
2) Bentuk Organisasi Lini ( Line organization),
3) Bentuk Organisasi Fungsi ( Functional Organization),
4) Bentuk Organisasi Lini dan Staff ( Line and Staff Organization),
5) Bentuk Organisasi Fungsi dan Staff ( Functional and Staff Organization),
6) Bentuk Organisasi Lini dan Fungsi ( Line and Functional Organization),
7) Bentuk Organisasi Lini,Staff, dan Fungsi ( Line, Staff, and Functional Organization).
Masih terdapat satu macam bentuk organisasi, yaitu benuk organisasi panitia ( Committe Organization), yaitu apabila kegiatan itu dilakukan kelompok sementara yang tediri daripada orang-orang yang mempunyai keahlihan tertentu.
1.1 macam-macam organisasi
MACAM ORGANISASI MENURUT BENTUK
Menurut bentuknya, organisasi dibedakan menjadi :
1) Organisasi Staff ( Staff Organization).
2) Organisasi Garis ( Line Organization).
3) Organisasi Fungsional( Functional Organization).
4) Organisasi Staff dan Garis ( Line and Staff Organization).
5) Organisasi Garis dan Funsional ( Line and Functional Organization).
6) Organisasi Fungsional dan Staff (Functional and Staff Organization).
7) Organiasasi Garis, Fungsional dan Staff ( Line, Functional and Staff Organization).
8) Organiasasi Panitia (Committe Organization).
Jadi menurut bentuknya ada 8 (delapan) macam organisasi. Walaupun ada yang langsung membedakan menjadi 4 (empat) macam organisasi, yaitu :
1) Organisasi Lini ( Line Organization),
2) Organisasi Lini dan Staff ( Line and Staff Organization),
3) Organisasi Fungsional ( Functional Organization), dan
4) Organisasi Pantia ( Committe Organization).
MACAM ORGANISASI MENURUT TIPE
Menurut tipenya, organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe Piramid dan organisasi dengan tipe kerucut.
Organisasi tipe mendatar dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi tipe piramid mendatar, dan organisasi piramid terbalik. Dengan demikian secara terinci menurut tipenya, organisasi dibedakan menjadi tige macam, yaitu:
1) Organisasi dengan Tipe Piramid Mendatar(Flat),
2) Organisasi dengan Tipe Piramid Terbalik, dan
3) Organisasi dengan Tipe Kerucut.
Masing-masing bentuk tipe organisasi tersebut akan dibicarakan di bawah ini.
Menurut bentuknya, organisasi dibedakan menjadi :
1) Organisasi Staff ( Staff Organization).
2) Organisasi Garis ( Line Organization).
3) Organisasi Fungsional( Functional Organization).
4) Organisasi Staff dan Garis ( Line and Staff Organization).
5) Organisasi Garis dan Funsional ( Line and Functional Organization).
6) Organisasi Fungsional dan Staff (Functional and Staff Organization).
7) Organiasasi Garis, Fungsional dan Staff ( Line, Functional and Staff Organization).
8) Organiasasi Panitia (Committe Organization).
Jadi menurut bentuknya ada 8 (delapan) macam organisasi. Walaupun ada yang langsung membedakan menjadi 4 (empat) macam organisasi, yaitu :
1) Organisasi Lini ( Line Organization),
2) Organisasi Lini dan Staff ( Line and Staff Organization),
3) Organisasi Fungsional ( Functional Organization), dan
4) Organisasi Pantia ( Committe Organization).
MACAM ORGANISASI MENURUT TIPE
Menurut tipenya, organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe Piramid dan organisasi dengan tipe kerucut.
Organisasi tipe mendatar dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi tipe piramid mendatar, dan organisasi piramid terbalik. Dengan demikian secara terinci menurut tipenya, organisasi dibedakan menjadi tige macam, yaitu:
1) Organisasi dengan Tipe Piramid Mendatar(Flat),
2) Organisasi dengan Tipe Piramid Terbalik, dan
3) Organisasi dengan Tipe Kerucut.
Masing-masing bentuk tipe organisasi tersebut akan dibicarakan di bawah ini.
Langganan:
Postingan (Atom)