Selasa, 25 Desember 2012

PERBAIKAN KALIMAT TIDAK EFEKTIF MENJADI KALIMAT EFEKTIF

Kalimat belum efektif :

            Pada zaman dahulu kala, orang-orang memakai kayu untuk membuat api. Dan semuanya belum memakai barang yang instan seperti korek api, komputer, speaker. Dahulu orang-orang memakai unta untuk jalan ber mil-mil jauhnya.

            Pada zaman dahulu masih terjadi pertunangan yang terjadi kepada Siti Nurbaya. Lalu dahlu masih terjadi kerajaan yang berkuasa. Dahulu orang-orang masih kuat dengan kepercayaan yang turun menurun dari silsilah keluarga.

Kalimat yang sudah menjadi efektif :

Pada zaman dahulu, orang – orang memakai kayu untuk membuat api. Dan semua orang belum ada barang elektronik seperti korek api, komputer, speaker. Dahulu orang – orang memakai unta untuk menempuh jarak ber mil-mil.

Pada zaman dahulu masih terjadi pertunangan yang terjadi kepada Siti Nurbaya. Lalu dahlu masih terjadi kerajaan yang berkuasa. Dahulu orang-orang masih kuat dengan kepercayaan yang turun menurun dari silsilah keluarga.


KETERANGAN :
Tulisan yang di warnai merah itu kalimat tidak efektif menjadi efektif

PENGERTIAN KALIMAT DAN TEORI KALIMAT


PENGERTIAN KALIMAT 

Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik-turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf latin kalimat dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik. (.), tanda Tanya (?) dan tanda seru (!).
Setiap kalimat memiliki unsure penyusun kalimat. Gabungan dari unsur-unsur kalimay akan membentuk kalimat yang mengandung arti. Unsure-unsur inti kalimat anatara lain SPOK :
- Subjek / Subyek (S)
- Predikat (P)
- Objek /obyek (O)
- Keterangan (K)

CIRI Subjek / Subyek (S).
Kalimat umumnya mempunyai usur yang berfungsi sebagai subjek. Dalam pola kalimat bahasa Indonesia, subjek biasanya terletak sebelum predikat, kecuali jenis kalimat inversi. Subjek umumnya berwujud nomina, tetapi pada kalimat-kalimat tertentu.

CIRI Predikat (P).
Predikat dalam pandangan aliran structural dianggap unsure yang paling penting dan merupakan inti kalimat.  Predikat dalam bahasa Indonesia bias terwujud kata atau frasa verbal, adjectival, nominal, numeral, dan preporsional.

CIRI Objek / Obyek (O).
Objek bukan unsur wajib dalam kalimat. Keberadaannya umumnya terletak setelah predikat yang berkategori verbal transitif. Objek pada kalimat aktif akan berubah menjadi subjek jika kalimatnya dipasifkan. Demikian pula, objek pada kalimat pasif akan menjadi subjek jika kalimatnya dijadikan kalimat aktif.

CIRI Keterangan (K).
Unsur kalimat yang tidak menduduki subjek, predikat, dan objek dan dapat di perkirakan menduduki fungsi keterangan. Unsure yang berfungsi sebagai keterangan (K) bias terletak di depan subjek (s) atau predikat (P).